dan seluruh undangan.
Acara ini nanti juga akan dilaksanakan secara serentak di 24 kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi, hal ini disampaikan langsung oleh Walikota Bukittinggi H. Erman Safar.
Saat memberikan sambutan Erman Safar menyampaikan kegiatan ini merupakan modal awal dalam menerapkan tanggap bencana kepada masyarakat, yang mampu memberikan pertolongan pertama secara otomatis yang mana nantinya terjadi musibah bencana.
Pelatihan ini juga akan diberikan pembekalan berupa Praktek dan juga berupa barang - barang yang akan disalurkan ke APBD.
"Seperti diketahui, Bukittinggi ini, Bukittinggi adalah kota Rawan Bencana, baik itu bencana alam seperti Gempa Bumi, longsor, banjir dan lain - lain sebagainya, " tutur Wako.
Lanjut dikatakannya, selain bencana diatas juga ada bencana yang tidak kalah dahsyatnya yakni Bencana Sosial yang merupakan suatu keadaan yang menjadi suatu daerah itu menjadi buruk seperti Rawan Narkoba, LGBT dan Bencana Sosial lainnya.
Menurut Wako, itu merupakan penyakit masyarakat akan tetapi kita menganggapnya sebagai bentuk bencana alias Bencana Sosial.
Saat yang bersamaan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi, Ibentaro menyampaikan, kegiatan ini merupakan kesiap-siagaan untuk mengatasi bencana apa yang harus kita lakukan disaat bencana datang.
"Mengenai kerawanan bencana di Daerah Bukittinggi berdasarkan dari sisi kajian, Bukittinggi sangat-sangat berpotensi terjadinya Gempa Bumi, Pergerakan Tanah, Banjir, longsor, meletusnya Gunung marapi, serta cuaca extrim dan lain-lainnya, " ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan kejadian Bencana diatas bagaimana nantinya masyarakat harus siap siaga karena KBLK (Ketahanan Bencana Lingkungan Kelurahan) itu ada di seluruh unsur ada seperti LPM, Karang Taruna, RT/RW, ninik mamak, Bundo Kanduang serta dari Kader - kader Sosial.
"Semuanya kita libatkan dalam pelatihan ini supaya nantinya mereka siap dengan resiko bencana, minimal mereka tahu apa yang harus mereka lakukan apabila terjadi bencana, " pungkas Ibentaro(LindaFang).